Nyamuk mandul
Nyamuk bisa dibilang salah satu hewan yang paling dibenci manusia. Gigitannya yang bikin gatal, bisa membuat terus ingin garuk-garuk dan nggak fokus seharian. Apalagi kalau sampai berbekas, pastinya buat kamu tambah bete. Tapi masih syukur kalau yang menggigitmu nyamuk biasa, gimana ceritanya kalau nyamuk Aedes aegypti yang mengharuskan kamu dirawat di rumah sakit? Hal-hal seperti ini yang bikin banyak orang menganggap sebaiknya nyamuk dimusnakahkan saja.
Saking sebalnya sampai ingin menghilangkan nyamuk, ada penelitian yang ingin memandulkan bintang satu ini. Nyamuk dianggap sangat mengganggu dan membahayakan. Padahal, keberadaan nyamuk di bumi itu berfaedah. Untuk itu, simak ulasan berikut ini biar kamu punya gambaran apa yang bakal terjadi kalau nyamuk benar-benar musnah dari bumi.
Larva nyamuk itu berguna untuk membersihkan air. Coba bayangkan kayak gimana kotornya air kalau nggak ada nyamuk, hiiii
Menurut asisten profesor entomology, National Taiwan University, Matan Shelomi, seperti yang dilansir dari Forbes, nyamuk punya banyak manfaat bagi kehidupan di bumi. Larvanya bisa digunakan untuk membersihkan air karena larva nyamuk hidup dan makan detritus di sana. Detritus sendiri merupakan partikel organis hasil proses penguraian sampah organik, baik yang berasal dari tumbuhan maupun hewan. Contoh detritus yaitu daun yang gugur, feses, dan binatang yang telah mati. Namun untuk larva toxorhynchites, spesies tersebut dapat memangsa sesama larva nyamuk untuk dijadikan bahan makanannya. Makanya, nyamuk bisa untuk membersihkan air.
Predator akan kehilangan makanan. Rantai makanan nggak akan stabil seperti sekarang
Kalau nyamuk musnah, sudah dipastikan predator akan kehilangan salah satu sumber makanannya. Predator pengincar larva nyamuk yaitu Gembusia Affinis dan Gambusia Holbrooki umumnya dibiarkan hidup di kolam renang sebagai pengontrol. Selain larva yang sering menjadi santapan predator, nyamuk dewasa pun nggak ketinggaan. Nyamuk dewasa ini biasa dimakan oleh ikan, katak, salamander, sampai kadal. Meski predator pemakan serangga ini juga menyantap sumber makanan lain selain nyamuk, tetap saja kemungkinan besar kepunahan juga akan menyertai predator ini kalau nyamuk dihilangkan dari bumi.
Ekologi akan rusak. Kalau mau mengembalikannya, maka manusia harus membayar mahal
“Nyamuk bisa dimusnahkan, tapi kerusakan ekologi akan muncul,” – ujar pakar serangga dari Laboratorium Public Health Entomology Universitas Kentucky, Grayson Brown, seperti dilansir dari Vice.
Pada intinya nyamuk memang bisa dimusnahkan, tapi akan berdamak buruk terhadap lingkungkan. Seperti yang disebutkan sebelumnya kalau keberadaan larva nyamuk bisa berguna untuk membersihkan air. Dengan demikian, manusia harus bekerja keras untuk membersihkan air apapun yang nggak cuma air bak kamar mandi atau kolam, tapi juga harus menguras rawa dan lahan basah. Selain dikuras, manusia juga perlu menyebarkan pestisida dengan ketat di wilayah habitat nyamuk. Makanya, pemusnahan yang dilakukan itu bakal memunculkan kerusakan lingkungan.
Perusahaan besar dunia pun nggak ketinggalan. Mereka mulai menciptakan alat untuk mendukung penelitian yang memberantas nyamuk di dunia
Meski banyak penelitian mengatakan kalau keberadaan nyamuk penting bagi keberlangsungan hidup di bumi, kenyataannya nggak mematahkan semangat perusahaan besar dunia untuk memusnahkan nyamuk segera. Hal ini disebabkan penyebaran virus zika yang kemarin cukup menyita perhatian publik dunia sampai memakan banyak korban. Dikutip dari VOA Indonesia, Verily – perusahaan asal California yang fokus terhadap kegiatan yang bermanfaat bagi manusia, berusaha mempercepat proses mengembangbiakkan nyamuk jantan yang mandul. Nyamuk jantan ini akan dikawinkan dengan nyamuk betina di alam liar sebagai pembatasan pengembangbiakkan spesies tersebut.
Perusahaan besar dunia lainnya seperti Microsoft telah menguji perangkap nyamuk cerdas untuk mengisolasi nyamuk Aedes aegypti, untuk keperluan studi oleh ahli serangga di Texas. Hal ini dilakukan untuk memudakan para ahli dalam memprediksi wabah yang dibawa nyamuk Aedes aegypti.
Karena tak semua nyamuk berbahaya, ada pemberatasan yang hanya memfokuskan pada nyamuk yang menimbulkan penyakit seperti malaria saja
Penyakit malaria yang menyebar di benua Afrika dan menimbulkan banyak korban meninggal, membuat para peneliti lainnya coba memandulkan nyamuk. Dilansir dari BBC, menurut Dr Tony Nolan dan Prof Andrea Crisanti, gen untuk infertilitas ditularkan ke lebih dari 90 persen dari keturunan nyamuk jantan dan betina di lima generasi, berkat teknologi yang disebut gene drive. Gene drive merupakan mesin pemotong dan penyaluran DNA yang dapat memanipulasi kode genetik saat diturunkan dari induk ke keturunan telah meningkatkan tingkat warisan ini.
Walau dikhawatirkan memusnahkan nyamuk, Dr Tony Nolan menjamin kalau metode ini nggak akan memberantas populasi nyamuk secara keseluruhan. Karena diyakini cara ini hanya khusus dilakukan untuk nyamuk yang menularkan malaria.
Nyamuk memang berbeda-beda. Ada yang menggigit manusia dan meninggalkan rasa gatal, ada yang menularkan penyakit, ada juga yang vegetarian sehingga nggak gigit manusia sama sekali. Nyamuk yang vegetarian ini cuma minum nektar bunga, getah tanaman, dan jus buah. Nah, kalau kamu setuju yang mana? Dimusnahkan seluruhnya, sebagian yaitu yang membawa penyakit saja, atau sama sekali nggak perlu dihilangkan karena mengganggu keseimbangan rantai makanan dan ekologi?
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
from Hipwee https://ift.tt/2qdcVm1
Info Tentang Perawatan Rambut Klik Saja Green Angelica
0 Komentar