A Quiet Place, film horor yang kental akan nuansa perjuangan sebuah keluarga
Semenjak kebangkitan film horor di industri hiburan dunia, banyak rumah produksi yang berlomba menyajikan tontonan yang buat bulu kuduk berdiri. Dari sana pula, banyak ‘makhluk’ yang lekat di kepala hingga saat ini. Sebut saja Boneka Chucky, Sadako, Valak, hingga yang paling lokal sosok ‘Ibu’. Namun bagaimana jika film horror itu lebih kental dengan nuansa hubungan keluarga? Tentang perjuangan dan jatuh bangun ayah, ibu, dan dua orang anaknya dalam bertahan hidup di dunia.
Baru-baru ini ada sebuah film horor yang cukup menarik untuk ditelisik. Dengan embel-embel horor yang masih menyajikan jumpscare dan aroma ketakutan, A Quiet Place tampil sedikit lebih inovatif dan menggelitik sisi sensitif penontonnya. Apalagi untuk mereka (mungkin juga kamu) yang dekat dengan keluarga. Tapi mohon maaf sebelumnya, ini bukan review film seperti biasanya. Ini hanyalah hal-hal baik tentang keluarga yang bisa kamu petik dari sana. Sayang kalau hal ini sampai kamu lewatkan dan hanya merasakan kengerian saja.
1. Setiap orangtua pasti ingin menjaga buah hatinya. Ada penyesalan paling dalam jika salah satu dari anak-anaknya merasa terluka
Segalanya memang hanya titipan, termasuk buah hati yang sudah dikandung selama 9 bulan. Meski hanya titipan, kasih sayang orangtua kepada anak-anaknya tak akan pernah lekang. Berbagai cara pasti Ayah dan Ibu lakukan agar mereka mendapatkan yang terbaik. Salah satunya dengan mengerahkan segala upaya untuk menjaga mereka. Batin Ayah dan Ibu pasti akan tersiksa jika anak-anak terluka barang sedikit saja. Apalagi sampai salah satu dari mereka pergi untuk selamanya. Penyesalan paling dalam pasti akan terus bersarang di dada.
2. Seorang Ayah diam-diam punya satu tugas mulia, yaitu mengajari anak lelakinya untuk menjadi calon pemimpin dalam keluarga
Anak lelaki di dalam keluarga memang diharapkan sebagai calon pemimpin keluarga. Inilah salah satu tugas mulia dan terberat yang diam-diam diemban Ayah. Untuk itu, Ayah kerap berlaku sedikit keras dan tegas pada anak lelakinya. Dia berharap kelak kamu akan tumbuh menjadi sosok yang mandiri dan menjadi tumpuan anggota keluarga yang lain saat Ayah tiada.
3. Begitu pula dengan ibu. Tanpa pernah kamu minta, sosok ini akan mempertaruhkan seluruh hidup untuk anak-anaknya
Kalau bisa diibaratkan, ibu adalah sosok malaikat tanpa sayap. Perjuangannya pun tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Mengandung 9 bulan, mempertaruhkan nyawa saat melahirkan, hingga merawatmu entah sampai kapan. Dalam keadaan paling terjepit pun, Ibu tak akan pernah memikirkan dirinya sendiri. Kamulah sosok utama yang harus diselamatkan terlebih dahulu agar bisa lebih lama menikmati dunia.
4. Kasih sayang kakak perempuan terhadap adiknya juga nggak main-main. Demi melindungi adiknya, kakak perempuan selalu berani pasang badan
Meski hubunganmu dengan kakak perempuan bak roller coaster, kadang baikan kadang marahan, percayalah dia adalah sosok yang akan bertanggungjawab saat Ayah dan Ibu tak ada lagi. Demi melindungimu, dia akan mendewasakan diri. Demi kamu pula dia rela meninggalkan dunianya agar kamu bisa merasa aman. Seaman ketika kamu berada di dekapan ibu.
5. Meski kamu dan Ayah kadang nggak akur, percayalah beliau selalu menyayangimu sampai tetes darah terakhir mengalir di tubuhnya
Saling berselisih paham mungkin menjadi kegiatan sehari-harimu dengan Ayah. Namun tahukah kamu bahwa jauh di dalam lubuk hatinya kamu adalah sosok paling berharga? Demi kelangsungan hidupmu, dia rela menukar nyawa. Sampai tetes darah terakhir pun sosok tulang punggung keluarga ini akan berhenti menjagamu. Inilah bukti kasih sayangnya juga sebesar kasih sayang Ibu.
6. Sebagai anak yang paling kecil pun kamu juga punya peran penting dalam keluarga. Kamulah sumber keceriaan dan pelekat antar anggota keluarga lainnya
Setiap anggota keluarga pasti punya perannya sendiri. Ayah, Ibu, kakak perempuan, dan jangan pernah dilupakan, kamu juga punya peran! Meski kadang merasa nggak ada gunanya, tapi tahukah kamu bahwa tanpa dirimu, keluargamu jadi sepi dan tak seceria ini? Iya, kamu adalah si pembawa keceriaan dengan pikiran-pikiran baru. Kamu juga hadir sebagai pelekat antara generasi tua dan muda yang ada. Mungkin kalau nggak ada kamu, akan ada tembok pemisah yang besar di antara mereka.
7. Terakhir, meskipun kamu kadang merasa lelah dengan apa yang terjadi di dalam keluarga. Di sanalah tempat sebaik-baiknya kamu pulang nantinya~
Setiap keluarga pasti punya masalahnya sendiri. Salah satunya seperti hidup dalam keadaan serba hening dan dilanda kekhawatiran akan hidup yang dialami dalam film ini. Mungkin ingin rasanya kamu pergi dan meninggalkan keluarga yang bermasalah ini. Tapi kemanapun kamu berlari, tidak ada tempat lain untuk kembali selain keluarga. Sebab meski banyak diterpa masalah, keluarga adalah sebaik-baiknya rumah tempatmu kembali nantinya.
Dari awal hingga akhir cerita bergulir, film ini kental dengan nuansa kekeluargaan. Ayah yang berjuang agar seluruh keluarga bertahan, ibu yang memutar otak dan menahan sakit sendirian, kakak perempuan yang selalu pasang badan serta anak lelaki yang ketakutan tapi berusaha tegar.
Nonton film ini kamu nggak hanya dapat kengerian aja. Kamu akan dibawa secara smooth untuk flashback ke momen-momen bersama keluargamu. Apalagi ada beberapa scenes yang bikin kamu berhenti bernapas dan ingin memeluk Ayah serta Ibumu erat-erat.
Kids, I love you. I always loved you~
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
from Hipwee https://ift.tt/2Jo0QCt
Info Tentang Perawatan Rambut Klik Saja Green Angelica
0 Komentar