Penggunaan internet oleh anak-anak memang terus mengundang diskusi terkait keamanannya. Di era modern seperti sekarang, internet sudah jadi kebutuhan buat semua orang, nggak peduli berapa usianya, apa pekerjaannya, atau apa jenis kelaminnya. Anak-anak pun tak luput dari sasaran persebaran teknologi internet. Udah bukan pemandangan asing lagi melihat anak-anak sibuk dengan gadget-nya, entah di rumah, di mall, atau tempat publik lainnya. Fenomena ini banyak dibahas dan sering jadi keresahan para orang tua.
Apa yang dilakukan anak-anak dengan internet? Banyak. Mulai dari main game online, menjelajah media sosial, sampai chat dengan teman via aplikasi. Ini membuat tugas orang tua zaman sekarang bertambah. Tak hanya mengawasi anaknya di dunia nyata, tapi juga di dunia maya. Tapi di sisi lain ada juga lho orang tua yang memberi privasi ke anak-anaknya, seperti seorang ibu di Spanyol ini. Sampai-sampai ia menuntut mantan suaminya sendiri karena membaca isi pesan WhatsApp putri mereka yang berumur 9 tahun. Hmm.. gimana ya kisahnya?
Seorang ibu di Spanyol menggugat mantan suaminya ke pengadilan karena membaca isi pesan WhatsApp anaknya sendiri yang masih 9 tahun. Katanya melanggar privasi
Seperti halnya di Indonesia, orang yang melanggar privasi orang lain bisa dikenai hukuman. Di Spanyol juga ada undang-undang serupa yang mengatur tentang penemuan dan pemberitahuan rahasia serta pelanggaran privasi, yakni pasal 197 hukum pidana. Seorang ibu menuntut mantan suaminya sendiri karena dinilai melanggar undang-undang privasi putri mereka yang masih 9 tahun. Ayah anak itu membaca isi pesan chat WhatsApp-nya dengan teman-temannya. Bahkan menurut keterangan sang mantan istri, lelaki itu juga meminta password ponsel putranya tapi tak diberi.
Tapi yang mengejutkan, pengadilan Spanyol malah balik menjatuhi ‘hukuman’ kepada si penggugat untuk menanggung semua biaya hukum persidangan. Lho, kok bisa?
Alih-alih mengabulkan gugatan si mantan istri, hakim Maria del Rosario Cimadevila Cea seperti dilansir Kompas malah menganggap undang-undang privasi itu bertabrakan dengan UU No. 154 di negara tersebut yang menyatakan bahwa orang tua bertanggung jawab untuk mengawasi anak-anak di bawah umur. Aturan itu berlaku baik di dunia nyata maupun di dunia maya, seperti pada media sosial dan aplikasi percakapan layaknya WhatsApp. Selain itu pengadilan juga berhasil menemukan bukti lain bahwa si anak perempuan sebenarnya mengizinkan ayahnya untuk membaca pesan-pesan WhatsApp-nya bersama-sama.
Kasus di atas membuat pengadilan Spanyol akhirnya memutuskan secara resmi kalau orang tua diizinkan membaca isi pesan chat anak-anaknya
Ya sebenarnya nggak perlu menunggu keputusan dari pengadilan juga sih bagi orang tua untuk mengawasi perilaku anak-anak mereka karena memang itu sudah jadi kewajiban. Dan nggak cuma berlaku di Spanyol, di Indonesia pun sama. Terlebih Indonesia jadi salah satu negara dengan pengguna internet terbanyak, termasuk di dalamnya anak-anak. Tentu para orang tua harus ekstra hati-hati.
Meski begitu ternyata masih banyak orang tua khususnya mereka yang sibuk, justru sengaja menyuguhkan ‘privasi’ kepada anak-anak setiap mereka akan melakukan pekerjaan. Caranya dengan meminjamkan atau bahkan membelikannya gadget. Tujuan sebenarnya adalah agar si anak diam dan tak mengganggunya ketika bekerja. Kebiasaan itu justru bisa membuat anak kadang malah lebih pintar dari ortunya dalam mengoperasikan gawai. Ironisnya itu malah bisa bikin ortu kesulitan mengawasi karena mereka gaptek atau gagap teknologi
Serba salah sih memang. Tapi ya namanya kemajuan zaman tentu nggak bisa kita hindari. Tinggal kita sebagai orang tua bisa menyesuaikan diri dan mau belajar agar nggak kesulitan mengawasi anak-anak kita generasi millenial.
from Hipwee http://ift.tt/2DVX289
Info Tentang Perawatan Rambut Klik Saja Green Angelica
0 Komentar