Refleksi Film Posesif, 6 Hal yang Harus Kamu Kedepankan Biar Hubungan Sehat dan Masif

05.42

Mendengar judulnya saja kamu pasti bisa menebak arah film posesif ini kemana. Film yang dibintangi aktris pendatang baru Putri Marino sebagai Lala dan aktor rupawan Adipati Dolken sebagai Yudhis sukses bikin remaja SMA geregetan. Film Posesif bercerita tentang percintaan complicated dua remaja SMA yaitu Lala dan Yudhis, mulai dari kecurigaan dangkal posesif sampai konflik batin yang bermuara pada perseteruan mengerikan. Film ini mengubah persepsi percintaan masa SMA yang manis, bahagia, atau pasangan itu milik kita sepenuhnya.

Perseteruan dalam hubungan seperti yang menimpa Lala dan Yudhis, berawal dari rasa posesif, ujungnya hubungan malah jadi nggak sehat meskipun saling menyayangi. Kamu mungkin mengalami hal yang sama, saking sayang dan cintanya kadang hal-hal bodoh yang merugikan. Biar hubunganmu tetap nyaman dan nggak saling merugikan, bijak-bijaklah dalam menentukan pilihan. Rasa sayang juga bisa melemparmu pada sikap posesif yang meresahkan pasangan, kalau sudah begini hubungan malah bisa hancur dan gagal total.

1. Selalu curiga dan cemburu malah bikin kamu dihantui rasa kehilangan. Berbeda cerita ketika kamu percaya dan semua pasti baik-baik saja

Cemburu malah bikin kamu khawatir setiap hari via unsplash.com

Selalu merasa takut akan kehilangan berarti menafikan rasa kepercayaanmu ke pasangan. Kecurigaan dan rasa cemburu bikin hubungan nggak sehat, sebaliknya kepercayaan dan menerima apa adanya bikin hubungan awet dan terhindar dari konflik berkelanjutan. Memupuk rasa percaya memang nggak sepenuhnya mudah, kadang karena pacar nggak ada kabar beberapa jam, pikiranmu melayang penuh dengan kecurigaan. Bayangkan kalau kamu bisa meredam rasa curiga dan memantapkan kepercayaan, kamu nggak bakal takut lagi kalau dia macam-macam.

2. Dukung apa yang diinginkan pasangan, jangan lupa ingatkan dia kalau sikap egois bisa menyesatkan

Dukung kemauan pasangan, sembari ingatkan sagala resiko akan keputusannya via unsplash.com

Advertisement

Hubungan yang sehat tentu saja saling mendukung apa yang diminati pasangan dengan catatan semua kegiatan berorientasi pada hal yang positif. Meredam rasa rindu ketika dia sibuk adalah cara yang paling sederhana. Walau bagaimanapun kamu dan pasangan punya kesibukan dan kehidupan pribadi bersama keluarga, saling mengingatkan agar kamu atau pasangan nggak lupa dengan romantisme bersama keluarga dan sahabat.

3. Lari dari masalah nggak akan menyelesaikan apa-apa, jadi memang harusnya dihadapi dengan rencana matang

Jangan lari dari masalah, biarkan setiap ujian membimbing kalian ke arah yang lebih baik via unsplash.com

Masalah pasti datang ke siapapun, termasuk kamu dan pasangan. Menghindari masalah bukan jalan keluar, justru menghadapinya dengan kepala dingin adalah jalan terbaik. Sering kali kamu dan pasangan terjebak pada romansa “hidup milik kita berdua”, masalahnya karena hal ini pula kalian jadi semau-maunya sendiri dalam menghadapi masalah. Misal, kalian yang nggak direstui karena suatu hal jangan pernah memikirkan untuk kabur, hadapi dengan sikap tangguh bukan sebagai pecundang.

4. Baiknya bikin komitmen buat disepakati bersama daripada saling menuntut dan merugikan satu sama lain

Daripada saling menuntut mending bikin komitmen yang disepakati bareng via unsplash.com

Kamu dan pacar seringkali bertengkar karena saling bertentangan kemauan. Jangan sampai kalian jatuh pada kebiasaan, saling menuntut yang ujungnya merugikan satu sama lain. Lain lagi ketika kamu mencoba untuk bikin komitmen, pasti semua berjalan baik. Usahakan saat membuat komitmen jauh-jauh dari ketimpangan, berpikir terbuka dan menerima pendapat pasangan.

5. Jangan terburu menyalahkan perilaku pasangan, jangan-jangan dia punya masalah besar dan kamu sendiri tak peka

Baiknya tahu lebih dalam soal pasangan via unsplash.com

Sebelum dia mengenalmu, dia lebih dulu tumbuh besar bersama orang-orang tercinta, orang tua dan teman-temannya. Masalah datang saat pasangan berubah sikap dan bikin kamu kesal. Baiknya jangan dulu marah atau menyalahkan sikap pasangan. Pahami lebih dalam lagi, mungkin pasanganmu sedang dalam masalah dengan orang lain atau keluarganya. Sebisa mungkin sebelum meluapkan emosi kenali motifnya dan tunjukkan kalau nggak semua masalah harus direspon dengan kemarahan. Kalau bisa sih kamu coba kasih jalan keluar untuk masalah yang sedang dihadapi pasangan.

6. Syukuri masalah yang datang, bukankah hubungan bakal hambar kalau nggak ada gejolaknya

Masalah yang datang bikin hubungan bergejolak dan mengasyikkan. via unsplash.com

Masalah yang datang, rintangan dan hambatan selalu hadir di saat yang nggak pasti. Kamu mungkin sedikit kesal dan hampir menyerah karena menemui masalah dalam hubungan, meski baikan tapi masalah selalu datang silih berganti. Jangan mudah menyerah, justru masalah yang datang itu adalah ujian yang bisa bikin hubungan tambah awet. Berantem dengan pasangan hikmahnya adalah romantisme istimewa saat momen baikan. Syukuri, jangan lantas menyerah!

Sebenarnya dalam Posesif, gambaran soal peliknya kehidupan juga dimunculkan. Kehadiran beberapa scene yang menampilkan tokoh Yudhis memainkan rubik bisa jadi analogi sederhana soal kehidupan. Kita sering bermain, mengacaukannya dan tenggelam lalu berusaha membenahi kehidupan yang pernah kita bikin rumit sendiri, dan mengacaukannya lagi. Begitu juga dalam hubungan, kita kadang nggak nyaman dengan kenyamanan itu sendiri, kita lantas curiga, cemburu mematahkan kepercayaan pasangan lantas memperbaikiya lagi, begitu seterusnya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya



from Hipwee http://ift.tt/2zZXQqH
Info Tentang Perawatan Rambut Klik Saja Green Angelica
Previous
Next Post »
0 Komentar