Kalimat yang mesti dihindari saat bertengkar dengan pacar
Dalam hubungan pasti ada yang momen-momen di mana kamu dan dia bertengkar. Ini wajar, namanya juga hidup berdampingan, pastilah ada beda pendapat – karena isi kepalamu dengan dia tentu berbeda. Justru kamu harus khawatir kalau hubunganmu dengan yang terkasih nggak pernah berdebat – hati-hati, bisa jadi ada yang salah dalam hubunganmu.
Meski wajar, tetap ada hal yang mesti kamu perhatikan ketika bertengkar dengannya. Salah satunya pemilihan kalimat. Jangan sampai emosi membuat kamu asal bicara, dan akhirnya menyesal setelah semuanya terlanjur kacau balau. Dan beberapa kalimat yang mesti kamu cegah keluar dari mulutmu kalau ingin cinta kalian tetap baik-baik saja.
1. “Jangan suka gede-gedein masalah sepele, deh!”
Besar kecilnya masalah itu relatif. Kamu nggak bisa menyamaratakan standarmu dengan dia maupun orang lain. Kalau bagi dia masalah itu perlu untuk dibahas dan dicari jalan keluarnya, mestinya kamu ikuti kemauannya agar kalian berdua segera menemukan solusi – supaya dia nggak marah lagi.
2. “Aku tuh nggak bisa diginiin!”
Ketika ada sesuatu yang dibicarakan, mestinya kamu menghindari mengucap kalimat semacam itu karena mencitrakan dirimu yang egois. Bukannya respect, dia justru kemarahannya bisa bertambah sebab kalimat itu membuatmu seakan menghindar dari kesalahan yang sejatinya bisa kamu jelaskan.
3. “Kamu maunya apa?”
Kalimat semacam ini mencerminkan dirimu yang nggak terbuka. Seakan-akan kamu puny kuasa sendiri untuk menentukan kemana jalannya hubungan, padahal bukankah hubungan dijalankan oleh dua pihak – bukan hanya kamu semata.
Lagipula belum tentu juga pacarmu ingin melarangmu untuk berbuat sesuatu, boleh jadi ia hanya ingin mengetahui alasan mengapa kamu melakukan hal yang nggak dia suka.
4. “Kamu nggak perlu ngatur-ngatur aku. Aku bukan anak kecil lagi”
Tunggu, bukankah ketika seseorang memutuskan untuk menjalin hubungan sejatinya ia telah merelakan pasangannya untuk masuk dalam kehidupannya, begitu juga sebaliknya. Jadi wajar saja kalau–dalam beberapa kesempatan–pasanganmu ikut berpendapat dalam hidupmu.
Baiknya kamu cermati dulu hal apa yang bikin ia tertarik untuk membahas sesuatu yang baru saja kamu lakukan. Kalau saran dia baik, kenapa masih berkeberatan? Lagipula, semakin kamu yakinkan pasanganmu dengan mengatakan ini semakin terlihat sifatmu yang kekanak-kanakan dan belum siap menjalin hubungan.
5. “Jangan egois, ini nggak adil namanya!”
Dalam pertengkaran agaknya kamu mesti menghindari kalimat tersebut sebab kata egois sedikit tendensius. Siapapun nggak suka diberi label semacam itu. Dan seperti yang sudah-sudah kata egois kadang justru malah membuat pasanganmu mengungkit balik keegoisanmu. Dan yang terjadi adalah perdepatan kusir yang bukannya menyelesaikan masalah justru menambahkan masalah.
6. “Terserah lah, aku pusing ngomong sama kamu”.
Kalimat semacam ini fatal jika diuacapkan ketika bertengkar sebab selain mencitrakan dirimu yang tertutup, kalimat ini juga secara nggak sadar kamu menghina pasanganmu – seakan-akan ia berbuat seenaknya dan nggak memikirkan kamu. Terang, kamu salah. Selesaikan baik-baik secara dewasa. Intinya jangan diucapkan lagi ya, Guys! Kalau nggak mau semuanya jadi runyam
7. “Aku jadi mikir, kenapa ya dulu aku mau jadi pacar kamu?”
Ini adalah kalimat yang sangat fatal. Dengan kamu mengucapkan ini secara nggak sadar kamu sudah merendahkan dirimu dan dirinya. Ini mencitrakan dirimu yang nggak konsisten dengan pilihan dan menyiratkan bahwa dia adalah orang yang salah.
Dalam suatu pertengkaran, sejatinya kamu nggak bisa hanya menyalahkan dia saja. Bagaimana pun pacaran punya hukum kausalitas atau sebab akibat – apapun yang terjadi kamu punya pengaruh ke dia, begitu juga sebaliknya. Kalau kamu masih melakukan ini, jangan kaget kalau pasanganmu marah karena merasa terhina.
8. “Kita putus aja!”
Ini adalah kalimat pamungkas yang acapkali menjadi kalimat yang sering dimainkan. Dikit-dikit minta putus, seperti nggak punya i’tikad baik untuk melanjutkan hubungan. Tindakan ini nggak pantas dilakukan orang dewasa. Selain egois, dikit-dikit minta putus juga menyiratkan bahwa kamu nggak betul-betul komitmen terhadap hubunganmu.
Memang kamu punya kuasa untuk mengakhiri hubungan. Tapi mesti diperhatikan, syaratnya harus berdasar pada logika dan perasaan. Nggak ada apa-apa minta putus, jelas itu kelakuan orang sakit yang nggak berperasaan. Sejatinya putus yang baik adalah yang disetujui kedua belah pihak dan telah dipikirkan secara matang, bukannya hanya sekedar latah terucap begitu saja tanpa ada alasan yang jelas.
Itulah beberapa kalimat yang baiknya kamu hindari kalau kamu masih ingin meneruskan hubungan dengan kekasihmu. Apapun masalah yang melanda hubungan, hendaknya diselesaikan secara dewasa. Jauhkan dari sikap kekanak-kanakan dan perkataan nggak berdasar yang hanya mengikuti amarah saja. Selesaikan dengan kelapa dingin.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
from Hipwee https://ift.tt/2Idp54V
Info Tentang Perawatan Rambut Klik Saja Green Angelica
0 Komentar