Untuk menunjang kebutuhan hidup, setiap orang perlu bekerja untuk memperoleh pengahasilan. Tapi kenyataannya, banyaknya jumlah pekerja nggak sebanding dengan ketersediaan lapangan pekerjaan yang ada di Indonesia. Alhasil, sebagian orang memilih untuk mencoba peruntungan dengan mengadu nasib bekerja di luar negeri atau yang biasa kita kenal dengan Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Mengadu nasib meraup uang di negeri orang tentu nggak semudah membalikan telapak tangan. Itulah yang barangkali dirasakan oleh para TKI kita. Banyak cobaan. Kita tentu pernah mendengar kabar kurang mengenakan atas perlakuan yang diterima oleh mereka—biasanya TKW. Mulai dari kasus gaji yang nggak dibayarkan, penipuan oleh agensi, sampai yang terparah penyiksaan oleh majikan.
Baru-baru ini kabar terkait tenaga kerja Indonesia kembali terdengar. Namun kali ini sedikit berbeda. Meski termasuk berita kurang sedap namun bisa dijadikan pelajaran bersama.
Akhir tahun lalu, seorang TKW asal Tulungagung dilaporkan oleh majikannya ke Kementerian Tenaga Kerja Singapura
Jagat maya kembali dihebohkan dengan berita kurang sedap mengenai tenaga kerja Indonesia. Kabar itu bermula ketika akun Facebook bernama Dzar Ismail membagikan cerita dengan menyebutkan sederet perilaku nggak menyenangkan dari asisten rumah tangganya ke Facebook, (28/12) lalu.
Pria yang diketahui berasal dari Singapura itu mengunggah status dan foto, serta mengutarakan kekecewaannya atas kelakuan tenaga kerja wanita yang belakangan diketahui berasal Tulungagung, Jawa Timur. Dalam unggahannya itu ia membeberkan sikap-sikap TKW yang telah merusak kepercayaannya dalam urusan pekerjaan yang sudah diberikan.
Sikap-sikap TKW asal Tulungagung yang telah merusak kepercayaan majikannya ini patut menjadi pelajaran buat kita
Dalam unggahan tersebut, ia juga menyertakan foto-foto TKW yang identitas lengkapnya disembunyikan itu. Dzar mendapati ada pelanggaran yang dilakukan oleh asisten rumah tangga setelah melihat aktivitasnya di Instagram. Berbagai pelanggaran-pelanggaran itu turut ia lampirkan dalam unggahannya di Facebook.
Kami datang ke Instagram setelah beberapa teman dan anggota keluarga mengangkat bendera merah. Aku telah melampirkan cuplikan layar aktivitasnya. Beberapa kesalahan serius termasuk:
- menawarkan untuk seks.
- minum bir di kamarku.
- mengambil foto putriku saat mandi.
- dicurigai untuk merawat putriku.
- surfing (browsing) pornografi di ponselnya.
- mengungkapkan di mana kita tinggal ke publik.
- mengajarkan putriku untuk membuka kakinya dan menyentuh bagian pribadinya.
- berulang kali memberikan putri saya kedaluwarsa makanan. Kami hanya menemukan setelah bekerja ketika putri kami muntah buruk.
- keluar dari rumah kami ketika kita sedang tidur.
- kirim putri saya ke sekolah satu jam lebih awal dan setelah drop off, pergi ke clarke quay dan lucky plaza untuk bertemu teman-temannya yang membuatnya terlambat (2 jam) untuk menjemput putri kami.
Beberapa kekecewaaan lain juga ia sertakan dalam foto yang diunggahnya, di antaranya adalah saat TKW itu memakai kaus miliknya, tanktop, serta gaun panjang milik istrinya tanpa izin. TKW berusia 24 tahun itu menggunakan gitar milik istrinya tanpa izin untuk dijadikan objek foto. Bahkan, karena ketidaksopanan dan kelancangan asisten rumah tangganya itu, Dzar menjadi geram dan mengatakan bahwa ia nggak akan pernah mencium istrinya lagi.
“Menggunakan lipstick MAC milik istriku. Aku tidak akan pernah mencium istriku lagi jika dia menggunakan lipstick itu!”
Ketika banyak TKW lain yang memimpikan mendapat fasilitas enak, TKW asal Tulungagung ini malah menyalahgunakan kepercayaan majikannya. Nggak bersyukur nih
Berbagai fasilitas yang telah disediakan oleh Dzar ternyata nggak diindahkan oleh asisten rumah tangganya. Semua kelakuan buruknya terungkap setelah Dzar menemukan akun Instagram TKW tersebut, Dzar menemukan berbagai foto yang membuatnya meradang.
Kami telah menyediakan untuknya kamar ber-AC, tempat tidur, meja rias, lemari pakaian, makanan yang tak terbatas, pakaian, kebersihan, dan kami juga mengizinkannya berkomunikasi dengan siapapun melalui kartu isi ulang yang kami beli. Dia juga mendapat akses wi-fi gratis, iPad untuk membuka Youtube dan Netflix, selama jam istirahatnya (yang tidak ditentukan, kami memberinya kebebasan untuk beristirahat saat dia mau). Kami juga mengizinkannya menggunakan ponsel kapanpun asal tidak mengganggu pekerjaan
Atas ulahnya, akhirnya sang majikan, Dzar Ismail melaporkan TKW yang telah bekerja padanya selama 1 tahun 3 bulan itu ke Kementrian Tenaga Kerja Singapura (Singapore Ministry of Manpower, MoM).
Kami telah memanggil agen kami, dan atas saran pemilik, dia telah menyarankan kita untuk segera mengirim dia kembali dan menulis laporan kepada Departemen Tenaga Kerja.
Kabar kurang mengenakan ini tentu menimbulkan banyak keheranan publik. Pasalnya, selama ini kita sering mendengar perlakuan nggak mengenakan yang diperoleh tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar sana. Nah, TKW asal Tulungagung ini boleh dibilang sangat beruntung memperoleh perlakuan dan fasilitas baik yang diberikan oleh majikannya. Namun alih-alih bersyukur dan bekerja dengan benar, ia malah berulah dan banyak melakukan hal yang membuat majikannya geram.
Semoga di kemudian hari nggak terjadi lagi, ya, kasus yang seperti ini. Karena hal-hal semacam ini bisa mencoreng kepercayaan negara-negara penerima tenaga kerja Indonesia penghasil devisa negara ini.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
from Hipwee http://ift.tt/2qf3AfU
Info Tentang Perawatan Rambut Klik Saja Green Angelica
0 Komentar