Cacing Pita Terpanjang
Cacingan bisa jadi hal yang paling nggak diinginkan semua orang. Bagaimana mungkin kamu tenang ketika ada mahluk lain yang juga ikut makan di perutmu? Tapi kenyataannya, penyakit cacingan sering banget diderita, terutama bagi mereka yang gagal menjaga kebersihan dan makanan sehingga telur cacing masuk ke perut dan menetas di dalamnya. Duh ngeri!
Sialnya cacing pita yang sering jadi parasit di tubuh manusia pernah ditemukan tumbuh hingga sepanjang 2,8 meter di dalam perut seorang pria. Seperti yang dilaporkan The Jakarta Post, bahkan anehnya, pria ini pun nggak merasa sakit dan nggak ada gejala lain yang ia rasakan selain keluarnya si cacing saat ia buang air besar. Ah makin ngeri. Mendingan kamu simak uraian Hipwee News & Feature berikut dan ketahui juga gimana caranya biar terhindar dari mahluk parasit satu ini!
Saat buang air besar, pria berusia 30 tahun asal Singapura dikagetkan dengan cacing pita yang menggelantung dari tubuhnya. Yang lebih mengerikan lagi, panjangnya sampai 2,8 meter
Foto di atas adalah cacing pita yang berasal dari perut seorang pasien di Singapura yang sempat diabadikan oleh Departemen Mikrobiologi Singapore General Hospital’s. Mereka sampai harus melipat cacing ini 18 kali agar semuanya bisa masuk dalam frame. Cacing ini keluar begitu saja ketika sang pria sedang memenuhi panggilan alam. Anehnya, sang pria mengaku sama sekali nggak punya gejala sakit sebelumnya. Kasus ini menyita perhatian media dan membuat para ahli langsung turun tangan pada 2016 lalu.
Ternyata baru-baru ini kasus serupa kembali terjadi. Seorang pria berusia 30 tahun juga menemukan cacing pita yang panjangnya mencapai 1,6 meter menggandtung di saluran pembuangannya ketika ia tengah buang hajat. Cacing pita yang keluar dari anusnya ini masih hidup dan bergerak ketika ditarik. Duh, membayangkannya aja sudah ngeri.
Ternyata dokter menyimpulkan kalau infeksi cacing pita ini disebabkan karena kebiasaan pria tersebut makan seafood mentah tiap hari
Kasus cacing pita yang mencapai panjang 2,8 meter diberitakan sebagai akibat dari seringnya seseorang mengonsumsi makanan laut mentah. Hal ini seolah ‘diamini’ oleh kasus kedua seorang pria yang menemukan cacing pita hidup sepanjang 1,6 meter keluar dari anusnya. Pasalnya sang pria ini juga hobi mengonsumsi makanan laut mentah tanpa dimasak hampir setiap hari.
Singapore General Hospital’s yang meneliti cacing pita sepanjang 2,8 meter mengonfirmasi bahwa cacing pita tersebut sangat mirip dengan cacing pita yang sering berkembang pada ikan dan hidup di air. Cacing pita yang menginfeksi manusia melalui makanan laut mentah ini sangat sulit diteliti dan dikembangkan lebih lanjut. Karena penderitanya kebanyakan tidak merasakan gejala apapun. Gangguan yang di dapat biasanya hanyalah diare, kram perut, dan sakit. Namun hal itu tidak cukup kuat untuk menyimpulkan bahwa sang pasien terinfeksi cacing pita di perutnya.
Cacing pita dan beberapa cacing lainnya memang sering ditemukan di makanan mentah. Jadi kamu harus ekstra hati-hati dalam membersihkannya
Cacing pita terpanjang terakhir kali ditemukan lima tahun yang lalu oleh National Univerity Hospital. Cacing itu ditularkan lewat daging babi dan memiliki panjang hingga 1 meter. Melalui makanan laut dan daging mentah, cacing parasit memang sering ditemukan. Diantaranya adalah cacing pita, cacing gelang, hingga cacing pipih. Cacing-cacing ini hidup diantara serat daging dan sulit sekali diketahui. Hanya chef sushi berpengalaman yang bisa sangat paham apakah ikan salmon terinfeksi cacing pita atau tidak.
Seiring makin ngehitsnya makanan ala Jepang seperti sushi, kita jadi ‘sembarangan’ makan. Padahal kalau nggak hati-hati bisa terinfeksi
Bisa jadi kita bertanya-tanya, kalau makanan laut mentah seperti salmon bisa menularkan cacing pita, kenapa ya orang Jepang tetap sehat-sehat aja? Tren makanan Jepang memang makin mendunia, tapi jangan samakan penyajian sushi di Jepang oleh chef berpengalaman dengan sushi yang kita beli di sembarang tempat. Orang Jepang bahkan suka makan telur mentah namun mereka nggak terinfeksi bakteri salmonella. Tentu karena kultur kebersihan dan penyajian makanan di Jepang jauh berbeda dengan di negara lain. Seperti yang dikuti dari The Jakarta Post, memang hanya chef sushi berpengalaman yang benar-benar bisa membedakan ikan salmon yang aman untuk konsumsi dan ikan salmon yang terinfeksi cacing pita.
Solusinya tentu kembali lagi ke diri kita sendiri untuk lebih berhati-hati memilih makanan apa yang hendak kita konsumsi. Perhatikan pula kebersihan tempat pengolahan makanan. Kalau ada keluhan soal perut yang nggak kunjung sembuh, mendingan segera berobat ke dokter. Jangan sampai cuma karena pengen hits dan makan sushi a la Jepang, kita sembarang pilih tempat makan.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
from Hipwee http://ift.tt/2nnFtY5
Info Tentang Perawatan Rambut Klik Saja Green Angelica
0 Komentar