Bernama ‘Tahanan PBB’, Remaja dari Manado Ini Nggak Peduli. Baginya, Apalah Arti Sebuah Nama?

09.04

Ada dua istilah yang populer di Indonesia jika berbicara mengenai nama. Pertama, tentu kamu sering mendengar istilah ‘apalah arti dari sebuah nama’. Istilah yang dipopulerkan oleh penyair dan dramawan Inggris, William Shakespeare secara tersirat memiliki pesan, “Nggak penting namamu siapa karena yang orang nilai darimu ialah sifat dan perbuatanmu”. Kedua, istilah yang familiar bagi sebagian besar orang, “nama adalah doa”. Secara tersirat dapat diartikan, memberi nama anak sama artinya dengan mendoakan anak. Kedua istilah itu sama-sama bermakna positif.

Nah, bicara soalnya nama, ada sebuah kisah dari Manado yang menarik diperbincangkan. Seorang remaja yang memiliki nama lucu dan unik, yaitu ‘Tahanan PBB’. Ternyata, di balik namanya yang unik, tersimpan kisah yang kelam loh. Simak ulasannya berikut!

Seorang remaja di Manado ini merupakan imigran asal Afganistan. Ia diberi nama yang nggak biasa: Tahanan PBB

Remja bernama Tahanan PBB via regional.kompas.com

Baru-baru ini publik dikejutkan dengan pemberitaan Kompas.com tentang remaja yang memiliki nama unik. Remaja 14 tahun itu diberi nama oleh orang tuanya ‘Tahanan PBB’. Jika dianalisis berdasarkan arti, ‘Tahanan’ berarti sesorang yang sedang ditahan, sedangkan ‘PBB’ merujuk pada organisasi yang menghimpun negara-negara di dunia: Persatuan Bangsa Bangsa. Ya, benar! nama itu diambil dari latar belakang kelahiran Tahanan PBB.

Usut punya usut, Tahanan PBB yang lahir pada 31 Agustus 2003 ini lahir dari pasangan Mohammad Yaqub dan Akilah yang menghuni Rumah Detensi Imigran (Rudenim) Manado. Kedua orang tua Tahanan berasal dari Afganistan.

Tahanan PBB merupakan keturunan dari imigran Afganistan. Ia juga memiliki nama adik yang unik

Advertisement

Tahanan saat ini duduk di bangku SMP via zonautara.com

Sebelumnya kedua orangtuanya ditahan di Rudenim Sumbawa, lalu pada 2010 dipindahkan ke Rudenim Manado. Menurut Tahanan, yang ditemui Kompas.com di sela-sela aksi mogok makan sebagian penghuni Rudenim Manado, ia memiliki seorang adik yang bernama nggak kalah menyita perhatian.

Adik saya juga bernama Tahanan PBB Nomor Dua. Sama seperti saya lahir di dalam sel atau penjara.

Meskipun keturunan Afganistan kini ia sudah sangat fasih berbahasa Indonesia dengan dialek Manado. Sewaktu sekolah dasar ia bersekolah di SDN 54 Manado. Dan kini ia duduk di kelas 8 SMP Negeri 2 Manado. Soal lingkungan sekolah, ia mengaku nggak ada kendala. Sebab teman-teman sekolahnya sering membantu. Ia bertekad walau status kewarganegaraannya nggak jelas, namun ia pengen terus belajar.

Semangat Tahanan menjadi tentara demi mewujudkan ‘keadilan pada dunia’

imigran gelap korban konflik dan peperangan via nasional.tempo.co

Namun, meskipun Tahanan memegang akta kelahiran yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia–berdomisili dan bersekolah di Indonesia, Tahanan nggak merasa sebagai orang Indonesia. Boleh jadi hal itu dikarenakan kondisi hidupnya saat ini dengan label ‘imigran’ yang melekat pada dirinya beserta keluarganya.

Saya ingin menjadi tentara, walau tidak tahu harus bagaimana, karena saya terus dibilang sebagai tahanan PBB. Semoga ada keadilan ke depannya.

Tahanan menjadi penghuni Rudenim Manado bersama 139 imigran lainnya yang bermasalah. Kebanyakan dari mereka adalah imigran asal Afganistan. Selain itu berasal dari Sudan, Eritrea, Ethiopia, Somalia, Pakistan, Suriah, dan Myanmar. Kebanyakan dari mereka adalah pencari suaka. Seperti yang kita ketahui, di luar sana sedang banyak berlangsung konflik. Perang ada di mana-mana. Banyak korban jiwa—bahkan yang nggak bersalah sekalipun. Tahanan dan para imigran di Rudenim Manado termasuk yang beruntung karena selamat. Meskipun begitu mereka tetap menderita karena terpaksa hidup di negeri orang lain. Pertanyaannya, kapan perang ini akan berakhir?

Merujuk pada kisah ini, istilah tentang nama yang mungkin cocok untuk Tahanan PBB adalah “apalah arti dari sebuah nama” karena “nggak penting namamu siapa sebab yang orang nilai darimu ialah sifat dan perbuatanmu pada sesama”.

What’s in a name? That which we call a rose by any other name would smell as sweet (Apalah arti sebuah nama? Andaikata kamu memberikan nama lain untuk bunga mawar, ia tetap akan berbau wangi). – William Shakespeare

Dari kisah Tahanan PBB ini kita dapat belajar semangat hidup dan semangat menggapai cita-cita. Meskipun hidup dalam segala keterbatasan, ia bertekat untuk terus belajar demi mewujudkan cita-citanya menjadi tentara. Semoga cita-cita Tahanan terwujud dan semoga ketika sudah menjadi tentara nanti ia bisa menolong orang-orang nggak bersalah di luar sana dari korban konflik dan peperangan. Semoga ia bisa menciptakan keadilan. Semangat Tahanan!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya



from Hipwee http://ift.tt/2AfppiS
Info Tentang Perawatan Rambut Klik Saja Green Angelica
Previous
Next Post »
0 Komentar