Sendra Wong merupakan CEO Sofis.id, dan juga sekaligus pelaku bisnis yang bergerak di bidang Fintech (Financial Technology). Sofis merupakan startup di bidang platform P2P landing dalam membantu khususnya pelaku UMKM yang bermasalah dengan masalah finansialnya. Dengan bertujuan untuk mengkoneksi orang yang membutuhkan pinjaman, dan orang yang memberikan pinjaman. Singkat kata, mempermudah kredit akses.
“Kami (Sofis.id) muncul sebagai mediator bagi para pelaku usaha khususnya low-to-middle yang sedang mengalami masalah finansial,” kata Sendra Wong saat diwawancarai tim redaksi.
Berdiri sejak 6 bulan lalu, tepatnya pada bulan Oktober tahun 2016, yang diinisiasi oleh Harry Davila dan kemudian dijalankan oleh Sendra Wong kini. Menurut Sendra, ia memulai Sofis.id ini merupakan timing yang tepat karena dunia Fintech kini sedang menjadi sorotan.
Seperti yang diutarakan oleh pihak BI (Bank Indonesia), Fintech merupakan dunia keuangan yang berbasis teknologi. Dan, memiliki 4 jenis. Jenis Fintech yang pertama ialah ‘pintu pembayaran’, sudah lama dikenal oleh masyarakat. Contohnya dalah mesin ATM, investment di capital market seperti stock bit, dan lainnya. Kedua, reksadana online. Sudah mulai banyak contohnya, dan memang sangat praktis sekali untuk membantu investasi. Ketiga, market proviencening atau aggregator, yang menyambungkan beberapa pihak selayaknya perantara. Contohnya adalah pengecek premi. Terakhir, ada P2P landing platform seperti Sofis.id milik Sendra Wong. Bertugas untuk menghubungkan antara person-to-person, corprate-to-individu, hingga individu-to-corporate.
“Hadirnya Sofis.id ialah untuk menjawab problem, di mana UMKM yg punya kemampuan pinjaman tapi tak dapat akses ke bank. Contohnya karena tak punya laporan keuangan yang benar, laporan laba-rugi, laporan neraca, dan laporan perubahan modal. Hal itu lah yang membuat bank tak bisa memberi pinajam atau akses ke UMKM itu. Kini bisa dijawab oleh Sofis.id. Kami akan menengahi,” ujar pria yang memiliki background di dunia perbankan ini.
Begitu juga dengan pemberi pinjaman. Bunga pinjaman akan ditentukan berdasarkan rating, resiko dari bisnis yang akan diberi pinjaman. Sehingga lebih valid, dan bisa diukur apakah pemberinya valid atau tidak.
“Tak hanya sekadar menjadi mediator. Kami memberikan pula program pemberdayaan kepada UMKM, khususnya dalam membuat laporan keuangan usaha mereka. Agar UMKM memiliki kelayakan untuk melakukan peminjaman,” tambahnya.
Di Sofis.id jam operasional tidak menjadi masalah, karena Sofis.id tidak seperti bank yang tutup di saat weekend dan hari libur. Jadi setiap saat bisa dilayani. Begitu juga ketika client di luar kota, hanya dengan mengunjungi Sofis.id maka semua bisa setiap saat. Perbedaan lainnya yang mencolok ialah waktu pemrosesannya, dimana penilaiannya hanya 14 hari kerja saja yang berbeda dengan institusi yang biasanya bisa memakan waktu 3 bulan lamanya. “Keunggulan kami di kecepatannya,” ucapnya tegas.
Mengapa Menyasar UMKM?
“Ini adalah bedanya kami dengan kompetitor. Competitive advantage-nya kami ya ini. Ini yang membedakan Sofis dengan yang lain. Walau totally mirip, namun yang juga membedakan kita adalah dari sisi bunga. Lainnya itu di micro landing. Kalau kita itu di small-to-medium. Karena market-nya itu kebanyakan di small-to-medium. Kita mau mendorong UMKM to level up. Ketika masuk Sofis, kita ada program pemberdayaan untuk mereka. Dan, kita bisa bikin mereka punya laporan keuangan sendiri,” jawab Sendra Wong singkat.
Ia pun menambahkan, upayanya ini serupa dengan apa yang dilakukan pemerintah saat ini. Seperti yang kita tahu bahwa kini pemerintah pun begitu mendukung UMKM, seperti di negara-negara lain yang begitu sukses dengan UMKM nya. Karena ada banyaknya UMKM, negara akan jadi bisa lebih stabil, dan lebih kreatif.
“Kalau berbicara pinjaman. Perhatikan, ini bukanlah hal negatif. Seperti mata pisau saja. Tergantung siapa yang memakainya, dan menggunakannya. Manage your risk!” tutupnya.
(RIO | Photos: Redaksi)
from Lifestyle Indonesia http://ift.tt/2noY8B1
Info Tentang Kecantikan Klik Saja Sabun Pembersih Wajah
0 Komentar